NIS : 114651
Kelas / Kelompok : 3C / C1.3
Tanggal mulai : 27 Januari 2014
Tanggal selesai : 27 Januari 2014
Judul Penetapan : Kadar amonia bebas pada pupuk urea
Tujuan Penetapan : Untuk mengetahui kadar amonia bebas pada pupuk urea
Dasar prinsip : Sampel dianalisa dengan metode volumetri dimana larutan sampel dititar dengan larutan standar asam ( HCl )
Landasan teori :
A. Nama
Lain:
1.
Ammonia Gas
2.
Anhydrous Ammonia
3.
Liquid Ammonia
4.
Nitro-Sil
Berat
Molekul : 17.03
B. Sumber Amoniak
Amonia adalah bahan kimia dengan
formula kimia NH3. Molekul amonia mempunyai bentuk segi tiga. Amonia terdapat
di atmosfer dalam kuantiti yang kecil akibat pereputan bahan organik. Amonia
juga dijumpai di dalam tanah, dan di tempat berdekatan dengan gunung berapi.
Oleh karena itu, pada suhu dan tekanan piawai, amonia adalah gas yang tidak
mempunyai warna (lutsinar) dan lebih ringan dari pada udara (0.589 ketumpatan
udara). Titik leburnya ialah -75 °C dan titik didihnya ialah -33.7 °C. 10%
larutan amonia dalam air mempunyai pH 12. Amonia dalam bentuk cair mempunyai
muatan yang sangat tinggi. Amonia cair terkenal dengan sifat keterlarutannya.
Ia boleh melarutkan logam alkali dengan mudah untuk membentuk larutan yang
berwarna dan mengalirkan elektrik dengan baik. Amonia dapat larut dalam air.
Larutan amonia dengan air mempunyai sedikit amonium hidroksida (NH4OH). 100 dm3
amoniapun dapat berpadu dengan 100 cm3 air. Amonia tidak menyokong pembakaran,
dan tidak akan terbakar kecuali dicampur dengan oksigen, di mana amonia
terbakar dengan nyalaan hijau kekuningan muda. Amonia dapat meletup jika
dicampur dengan udara. Amonia diperoleh dengan cara menyulingkan tumbuhan dan
hewan yang mengandung nitrogen. Atau dengan mereaksikan garam-garam amonium
dengan hidroksida alkali.Amonium juga diperoleh dengan mereaksikan magnesium
nitrit (Mg3N2) dengan air.
Mg3N2(S) + 6H2O(l) ——> 3Mg(OH)2(s)+2NH3
Amonia (NH3) dan garam-garamnya
bersifat mudah larut dalam air. Sumber amonia di perairan adalah pemecahan
nitrogen organik (protein dan urea) dan nitrogen anorganik yang terdapat di
dalam tanah dan air, yang berasal dari dekomposisi bahan organic oleh mikroba
dan jamur (amonifikasi). Sumber amonia adalah reduksi gas nitrogen yang berasal
dari proses difusi udara atmosfer, limbah industri dan domestik. Amonia yang
terdapat dalam mineral masuk ke badan air melalui erosi tanah. Selain terdapat
dalam bentuk gas, amonia membentuk senyawa kompleks dengan beberapa ion-ion
logam. Amonia juga dapat terserap kedalam bahan-bahan tersuspensi dan koloid
sehingga mengendap di dasar perairan. Amonia di perairan dapat menghilang
melalui proses volatilisasi karena tekanan parsial amonia dalam larutan
meningkat dengan semakin meningkatnya pH. Ikan tidak bisa bertoleransi terhadap
kadar amonia bebas yang terlalu tinggi karena dapat mengganggu proses
pengikatan oksigen oleh darah dan pada akhirnya dapat meningkatkan sifokasi.
Pada budidaya intensif, yang padat penebaran tinggi dan pemberian pakan sangat
intensif, penimbunan limbah kotoran terjadi sangat cepat.
Gas amonia juga merupakan salah satu
gas pencemar udara yang dihasilkan dari penguraian senyawa organik oleh
mikroorganisme seperti dalam proses pembuatan kompos, dalam industri
peternakan, dan pengolahan sampah kota. Amonia (gas) itu terdiri dari hidrogen
dan nitrogen yang biasanya perbandingan molarnya 3:1, ada metan, argon, dan
CO2. Amonia disintesis dengan reaksi reversibel antara hidrogen dengan
nitrogen.
Seperti halnya reaksi revesibel
lain, reaksi pembentukan amonia juga menghabiskan tenaga dan pikiran untuk
mengatur reaksi dengan jumlah amonia pada kestimbngn pada berbagai macam
temperatur dan tekanan. Yang pasti berhubungan dengan konstanta kesetimbangan
reaksinya. Kp (konstanta kesetimbangan) tersebut tidak hanya bergantung pada temperatur
dan tekanannya, tapi juga perbandingan komposisi nitrogen dan hidrogen. Sumber
nitrogen itu biasanya udara. Dan sumber hidrogen biasanya di dapat dari
berbagai jenis bahan mentah seperti air, hidrokarbon ringan atau berat, hasil
dari pemurnian minyak mentah, gas alam, maupun kombinasi dari bahan-bahan itu
yang memiliki kandungan hidrogennya. Amonia juga dapat berasal dari sumber
antrophogenik (akibat aktifitas manusia) seperti industri pupuk urea, industri
asam nitrat dan dari kilang minyak (Dwipayani, 2001).
C. Keberadaannya di Perairan
Amonia
(NH3) pada suatu perairan berasal dari urin dan feses yang dihasilkan oleh
ikan. Kandungan amonia ada dalam jumlah yang relatif kecil jika dalam perairan
kandungan oksigen terlarut tinggi. Sehingga kandungan amonia dalam perairan
bertambah seiring dengan bertambahnya kedalaman. Pada dasar perairan
kemungkinan terdapat amonia dalam jumlah yang lebih banyak dibanding perairan
di bagian atasnya karena oksigen terlarut pada bagian dasar relatif lebih kecil
(Welch, 1952 dalam Setiawan, 2006). Menurut Jenie dan Rahayu (1993) dalam
Marlina (2004), konsentrasi amonia yang tinggi pada permukaan air akan
menyebabkan kematian ikan yang terdapat pada perairan tersebut. Toksisitas
amonia dipengaruhi oleh pH yang ditunjukkan dengan kondisi pH rendah akan
bersifat racun jika jumlah amonia banyak, sedangkan dengan kondisi pH tinggi
hanya dengan jumlah amonia yang sedikit akan bersifat racun juga. Selain itu,
pada saat kandungan oksigen terlarut tinggi, amonia yang ada dalam jumlah yang
relatif kecil sehingga amonia bertambah seiring dengan bertambahnya kedalaman
(Welch, 1952 dalam Setiawan, 2006). Kadar amonia pada perairan alami biasanya
kurang dari 0,1 mg/liter. Kadar amonia bebas yang tidak terionisasi pada
perairan tawar sebaiknya tidak lebih dari 0,2 mg/liter. Jika kadar amonia bebas
lebih dari 0,2 mg/liter, perairan bersifat toksik bagi beberapa jenis ikan.
Kadar amonia yang tinggi dapat merupakan indikasi adanya pencemaran bahan
organik yang berasal dari limbah domestik, industri, dan limpasan pupuk
pertanian. Kadar amonia yang tinggi juga dapat ditemukan pada dasar danau yang
mengalami kondisi tanpa oksigen atau anoxic (Effendi, 2003). Menurut Boyd
(1990), amonia dapat meningkatkan kebutuhan oksigen pada insang dan jaringan
tubuh yang mengalami kerusakan, dan menurunkan kemampuan darah dalam membawa
oksigen. Dalam kondisi kronik, peningkatan amonia dapat menyebabkan timbulnya
penyakit dan penurunan pertumbuhan. Pescod (1973) menyarankan agar kandungan
amonia dalam suatu perairan tidak lebih dari 1 mg/l, yaitu agar kehidupan ikan
menjadi normal.
D. Sifat-sifat Fisik
Adapun
sifat-sifat fisik dari amoniak yaitu:
1. Gas tidak
berwarna
2. berbau
khas amoniak
3. iritan
4. mudah
larut dalam air.
5. Ambang bau
: 0.32 – 46.8 ppm
6. Titik leleh : -77.7 oC
7. Titik didih : -33.4 oC
8. Tekanan Uap : 400 mmHg (-45,4 oC)
9. Kelarutan dalam air : 31 g/100g (25 oC)
10. Berat jenis : 0.682 (-33,4 oC)
11. pH (1,0 N larutan) : 11.6
12. kelarutan : etanol 10% (25oC);
methanol 16% (25oC)
13. Berat jenis uap : 0.6 (udara=1)
14. Suhu kritis : 133 oC
E. Manfaat
Adapun manfaat dari ammoniak yaitu:
1. Untuk
pembuatan pupuk, terutama urea dan ZA (Zwavelzur amonium = amonium sulfat)
NH3(g) + CO2(g)
CO(NH2)2(aq) + panas
NH3(g) + H2SO4
(NH4)2SO4(aq)
Pembuatan pupuk dengan cara
Haber-Bosch yaitu dengan cara ammonia dibuat dalam skala besar dari nitrogen
yang diperoleh dari udara, ditambah hydrogen (sebagian besar diproduksi dari metana
yang terjadi secara alami) yang menjadi campuran nitrogen dan hydgrogen
bertekanan tinggi. Kemudian didaur ulang sehingga amoniak terbentuk dan
dibiarkan hingga terjadi proses pengembunan sehingga terbentuk amoniak cair (NH3)
yang siap dipindahkan untuk diolah menjadi pupuk. Namun sebelum amoniak
diproduksi melalui proses Haber-Bosch, sumber utama senyawa nitrogen untuk
industry adalah mineral yang harus ditambang dan diangkat sejauh ribuan
kilometer.
Untuk membuat senyawa nitrogen yang
lain, seperti asam nitrat, amonium klorida, amonium nitrat.
NH3(g) + 5 O2(g)
4 NO(g) + 6 H2O(g)
NH3(g) + HCl(aq)
NH4Cl(aq)
NH3(g) + HNO3(aq)
NH4NO3(aq)
2. Untuk
membuat hidrazin.
NH3(g) + NaOCl(aq)
N2H4(l)
+ NaCl(s) + H2O(l)
Hidrazin
merupakan salah satu senyawa nitrogen yang digunakan sebagai bahan bakar roket.
3. Dalam pabrik
es, amonia cair digunakan sebagai pendingin (refrigerant) karena amonia cair
mudah menguap dan akan menyerap panas sehingga menimbulkan efek pembekuan.
4.
Sebagai
bahan peledak
5.
Bahan
pembuatan baterai
6.
Campuran
dalam produk cat rambut dan obat pelurusan rambut.
Alat :
Erlenmeyer
Spatula
Neraca
Pipet tetes
Buret
Statif
Bahan :
Pupuk urea
Aquadest
Indikator MM : Mb ( 1:1)
HCl 0.02 M
Cara Kerja :
-Ditimbang 10 gram contoh ke dalam erlenmeyer
-Dibubuhi air,dilarutkan 25 ml lalu dihomogenkan
-Dibubuhi indikator MM : Mb ( 1 : 1 )
-Dititar dengan HCl 0,02 M sampai titik akhir (hijau-biru)
Pengamatan :
Bobot sample : 10.0148 g
Normalitas HCl : 0.02 N
Volume penitar : 6.60 ml
Perhitungan :
Kadar NH3 = V HCl x N HCl x Bst NH3 x 100 %
mg contoh
= 6.60 ml x 0,02 meq/ml x 17 mg/meq x 100 %
mg contoh
= 6.60 ml x 0,02 meq/ml x 17 mg/meq x 100 %
10014.8 mg
= 2.244 x 100 %
10014.8
= 0.02 %
Kesimpulan :
Dari hasil pengamatan dan perhitungan dapat disimpulkan bahwa kadar amonia bebas pada pupuk urea adalah 0.02 %
Daftar pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar