NIS : 114651
Kelas/Kelompok : 3C / C1.3
Tanggal mulai : 10 Februari 2014
Tanggal selesai : 10 Februari 2014
Judul penetapan : Kadar P2O5 yang larut dalam air
Tujuan penetapan : Untuk mengetahui kadar P2O5 yang larut dalam air
Dasar prinsip : Sampel diendapkan dengan NH4OH dengan penambahan NH4Cl lalu dipijarkan
Landasan teori :
Fosfor
adalah salah satu unsur hara makro sangat penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan tanaman, namun kandungannya lebih rendah dibandingkan
nitrogen, kalium,dan kalsium. Tanaman menyerap P dari tanah dalam bentuk
ion fosfat, terutama H2PO4- yang terdapat dalam tanah. Ion H2PO4- lebih
banyak dijumpai pada tanah yang lebih masam, sedangkan pada pH yang
lebih tinggi (>7) bentuk HPO42- lebih dominan. Disamping ion – ion
tersebut, tanaman dapat menyerap P dalam bentuk asam nukleat, fitin dan
fostohumat
Fosfor
berfungsi untuk pengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman,
merangsang pembungaan dan pembuahan, merangsang pertumbuhan akar,
merangsang pembentukan biji, merangsang pembelahan sel tanaman dan
memperbesar jaringan sel tanaman. Jika tanaman kekurangan unsur P
gejaalanya : pembentukan buah/dan biji berkurang, kerdil, daun berwarna
keunguan atau kemerahan .
Fosfor
di dalam tanah dapat dibedakan dalam dua bentuk, yaitu P- organik dan
P-anorganik. Gejala kekurangan fosfor bagi tanaman pertumbuhan kerdil
(pembelahan sel terhambat), daun-daun menjadi unggu atau coklat mulai
dari ujung daun, pembentukan buah tidak sempurna.
Tanah
yang kekurangan zat fospor jelek juga akibatnya bagi tanaman. Gejala
yang nampak ialah warna daun seluruhnya berubah mmenjadi kelewat tua,
dan sering nampak mengkiliap kemerahan. Pada tepi daun cabang dan batang
terdapat warna merah ungu yang lambat laun berubah menjadi kuning.
Kalau tanamannya kelak berbuah, maka buahnya kerdil-kerdil, nampak jelek
dan lekas pula matang. Pada tanah serupa ini perlu dipupuk dengan pupuk
yang mengandung unsur fospor (P). Kalau tidak maka tanaman yang ditanam
pada tanah ini tetap bernasib jelek.
Tanah
Alfisol pada umumnya berkembang dari batu kapur, olivin, tufa dan
lahar. Bentuk wilayah yang beragam dari bergelombang hingga tertoreh,
tekstur berkisar antara sedang hingga halus, drainasenya baik. Reaksi
tanah berkisar antara agak masam hingga netral, kapasitas tukar kation
dan basa-basanya bergam dari rendah hingga tinggi, bahan organik pada
umumnya sedang hingga rendah. Jeluk tanah dangkal hingga dalam. Memiliki
sifat kimia dan fisika yang relatif baik
Tanah Alfisol Terhadap Kandungan P2O5
Fosfor
pada tanaman berfungsi dalam pembelahan sel, pembentukan albumin,
pembentukan dan pematangan buah, perkembangan akar, tahan terhadap
penyakit dan lain-lain. Gejala kekurangan fosfor (P) dapat menyebabakan
pertumbuhan tanaman kerdil karena pembelahan sel terganggu, daun-daun
tidak sempurna serta mudah terserang penyakit. Kekurangan Pdalam tanah
dapat disebakan oleh jumlah P yang sedikit, sebagian besar terdapat
dalam bentuk yang tidak dapat diamabil oleh tanaman, dan terjadi
pengikatan (fiksasai) oleh Al pada tanah masam atau oleh Ca pada tanah
alkalis (Hakim, dkk., 1986).
Bentuk
P yang lain yang dapat diserap oleh tanaman adalah firofosfat dan
metafosfat. Kedua bentuk ini misalnya terdapat dalam bentuk P dan K
metafosfat. Tanaman juga menyerap P dalam bentuk fosfat organic, yaitu
asam nukleat dan phytin. Kedua bentuk senyawa ini terbentuk melalui
proses degradasi da dekomposisi bahan organik yang langsung diserap oleh
tanaman (Anonim, 2010).
Tanah
Alfisol memiliki pH yang berubah dengan meningkatnya kedalaman dengan
cenderung lebih tinggi pada bagian bawah profil dan pada sejumlah
bahan-bahan glacial sampai ke suatu zona karbonat bebas dengan pH 8,0
atau lebih tinggi. Hal ini menyebabkan berubahnya mobilitas
elektroporetik koloid-koloid hasil pelapukan. Koloid ini akan bergerak
lambat pada pH yang lebih tinggi dibanding di bagian atas horizon B yang
secara umum mempunyai pH sangat rendah (Lopulisa, 2004)
Pengaruh Ketersediaan Posfor
Fosfor secara sederhana disebut sebagai P2O5
yang diekstraksikan atau larut dalam air dan asam sitrat sehingga
kemudian berpengaruh terhadap banyak hal antara lain berhubungan dengan
pH tanah, adanya Al, Fe, dan Ca larut, serta bahan organik dalam tanah.
Berikut kriteria kriteria P2O5 dalam tanah (Hakim, dkk., 1986) :
Faktor
– faktor yang mempengaruhi ketersedfiaan fosfor diantaranya pH tanah,
besi dan aluminium yang dapat larut, terdapatnya mineral yang mengandung
besi, aluminium dan mangan, kalsium tersedia dan mineral kalsium,
jumlah dekomposisi bahan organic dan kegiatan mikroorganisme (Buckman
dan Brady, 1982)
Fosfor
memiliki peranan penting dalam pertumbuhan tanaman karena tidak semua
fosfor dalam tanah tersedia untuk tanaman. Dalam hal ini unsure fosfor
sangat bergantung pada sifat dan cirri tanah serta pengelolaan tanah itu
sendiri oleh manusia. Disamping itu pertambahan fosfor kedalam tanah
tidak terjadi dengan pengikatan biokimia sepertihalnya nitrogen, tetapi
hanya bersumber dari deposit batuan dan mineral yang mengandung fosfor
di dalam tanah. Oleh karena itu kadar fosfor tanah juga ditentukan oleh
banyak atau sedikitnya cadangan mineral yang mengandung fosfor dan
tingkat pelapukannya (Tan, 1991).
Hubungan P Terhadap Kesuburan Tanah
Unsur P diambil tanaman dalam bentuk ion orthofosfat primer dan sekunder (H2PO4- atau HPO4-).
Bentuk P lain yang dapat diserap tanaman adalah pirofosfat dan
metafosfat, dan P-organik hasil dekomposisi bahan organic seperti
fosfolipid, asam nukleat dan phytin (Sarief, 1986).
Mikroorganisme
sangat memiliki peran penting dalam terciptanya fosfor. Senyawa P
organik diubah dan dimeneralisasi menjadi senyawa organik. Dari sifat
unsur P sebagai bahan organik maka unsur ini memiliki peranan uang
sangat essensial dalam kesuburan tanah dimana asupan nutrisi dari bahan
organik sangan membentu menaikkan kadar unsur hara tanah dalam mencapai
intensitas kesuburan yang optimal (Buckman dan Brady, 1982).
Kebanyakan pupuk P berbentuk ortofosfat (PO4-3),bentuk lainnya yang lebih jarang adalah metafosfat (PO3-) dan pirofosfat (P2O7 -4).Kedua
bentuk yang terakhir akan berubah menjadi ortofosfat,apabila mereka
diberikan kedalam tanah.Dua jenis pupuk P yang sering digunakan adalah
TSP (Superfosfat Tunggal) dan SP-36 (Superfosfat 36).Ca(H2PO4)2 . H2O dan (NH4)2HPO4
sendiri sebenarnya mempunyai kelarutan di dalam air yang cukup
tinggi.Tetapi,oleh karena kapasitas fiksasi tanah jauh lebih besar,jarak
yang ditempuh oleh difusi fosfor,sebelum akhirnya mereka
mengendap,hanya beberapa millimeter saja.Pemupukan fosfor yang
berulang-ulang jelas mengakibatkan penyebab heterogen.Pengolahan tanah
yang sifatnya mekanislah yang dapat membuat mereka merata di dalam tanah
(Indranada,H.K,1994)
Alat :
Gelas piala 100 ml
Spatula
Neraca
Kaki tiga
Corong
Pengaduk
Pipet tetes
Cawan porselin
Tanur
Eksikator
Bahan :
Pupuk TSP
Aquadest
NH4Cl 2 M
NH4OH
HCl
Cara kerja :
- Ditimbang 1 gram contoh ke dalam gelas piala,dibubuhi air suling ,dipanaskan,disaring,endpan dicuci dengan 3 x 10 ml air suling panas
-Filtrat ditampung lalu dibubuhi 10 ml NH4Cl 2 M dan 10 ml campuran magnesia
-Apabila menjadi keruh ditambah HCl (1 : 1 ) hingga larut
-Dibubuhi indikator PP,diendapkan dengan NH4OH ( 1 : 10 ) berlebih
- Endapan diaging dalam es lalu disaring dan dicuci dengan NH4OH ( 1 : 20 ) samapi bebas klorida
-Endapan dikeringkan,dipijarkan dan ditimbang sampai bobot tetap
-Dihitung kadar P2O5 yang larut dalam air
Pengamatan :
Bobot contoh : 1.0013 gram
Bobot cawan kosong : 27.3879 gram
Bobot cawan setelah dipijarkan : 27.7756 gram
Bobot abu : 0.3877 gram
Perhitungan :
Kadar P2O5 = Mr P2O5/Mr Mg2P2O5 x bobot abu x 100 %
bobot contoh
= 142 / 222 x 0.3877 x 100 %
1.0013
= 0.6396 x 0.3877 100%
1.0013
= 24.76 %
Kesimpulan :
Dari hasil pengamatan dan perhitungan dapat disimpulkan bahwa kadar P2O5 yang larut dalam air adalah 24.76 %
Daftar pustaka :
http://chylenzobryn.blogspot.com/2011/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html