Minggu, 30 Maret 2014

Penetapan Kadar P2O5 Yang Larut Dalam air

Nama                            : Fitri Rahmawati

NIS                                : 114651

Kelas/Kelompok          : 3C / C1.3

Tanggal mulai               : 10 Februari 2014

Tanggal selesai             : 10 Februari 2014

Judul penetapan          : Kadar P2O5 yang larut dalam air

Tujuan penetapan        : Untuk mengetahui kadar P2O5 yang larut dalam air

Dasar prinsip                : Sampel diendapkan dengan NH4OH dengan penambahan NH4Cl lalu dipijarkan

Landasan teori :


Fosfor adalah salah satu unsur hara makro sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman, namun kandungannya lebih rendah dibandingkan nitrogen, kalium,dan kalsium. Tanaman menyerap P dari tanah dalam bentuk ion fosfat, terutama H2PO4- yang terdapat dalam tanah. Ion H2PO4- lebih banyak dijumpai pada tanah yang lebih masam, sedangkan pada pH yang lebih tinggi (>7) bentuk HPO42- lebih dominan. Disamping ion – ion tersebut, tanaman dapat menyerap P dalam bentuk asam nukleat, fitin dan fostohumat
 
Fosfor berfungsi untuk pengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman, merangsang pembungaan dan pembuahan, merangsang pertumbuhan akar, merangsang pembentukan biji, merangsang pembelahan sel tanaman dan memperbesar jaringan sel tanaman. Jika tanaman kekurangan unsur P gejaalanya : pembentukan buah/dan biji berkurang, kerdil, daun berwarna keunguan atau kemerahan .
 
Fosfor di dalam tanah dapat dibedakan dalam dua bentuk, yaitu P- organik dan P-anorganik. Gejala kekurangan fosfor bagi tanaman pertumbuhan kerdil (pembelahan sel terhambat), daun-daun menjadi unggu atau coklat mulai dari ujung daun, pembentukan buah tidak sempurna.
 
 Tanah yang kekurangan zat fospor jelek juga akibatnya bagi tanaman. Gejala yang nampak ialah warna daun seluruhnya berubah mmenjadi kelewat tua, dan sering nampak mengkiliap kemerahan. Pada tepi daun cabang dan batang terdapat warna merah ungu yang lambat laun berubah menjadi kuning. Kalau tanamannya kelak berbuah, maka buahnya kerdil-kerdil, nampak jelek dan lekas pula matang. Pada tanah serupa ini perlu dipupuk dengan pupuk yang mengandung unsur fospor (P). Kalau tidak maka tanaman yang ditanam pada tanah ini tetap bernasib jelek.
 
Tanah Alfisol pada umumnya berkembang dari batu kapur, olivin, tufa dan lahar. Bentuk wilayah yang beragam dari bergelombang hingga tertoreh, tekstur berkisar antara sedang hingga halus, drainasenya baik. Reaksi tanah berkisar antara agak masam hingga netral, kapasitas tukar kation dan basa-basanya bergam dari rendah hingga tinggi, bahan organik pada umumnya sedang hingga rendah. Jeluk tanah dangkal hingga dalam. Memiliki sifat kimia dan fisika yang relatif baik

Tanah Alfisol Terhadap Kandungan P2O5

Fosfor pada tanaman berfungsi dalam pembelahan sel, pembentukan albumin, pembentukan dan pematangan buah, perkembangan akar, tahan terhadap penyakit dan lain-lain. Gejala kekurangan fosfor (P) dapat menyebabakan pertumbuhan tanaman kerdil karena pembelahan sel terganggu, daun-daun tidak sempurna serta mudah terserang penyakit. Kekurangan Pdalam tanah dapat disebakan oleh jumlah P yang sedikit, sebagian besar terdapat dalam bentuk yang tidak dapat diamabil oleh tanaman, dan terjadi pengikatan (fiksasai) oleh Al pada tanah masam atau oleh Ca pada tanah alkalis (Hakim, dkk., 1986).
 
Bentuk P yang lain yang dapat diserap oleh tanaman adalah firofosfat dan metafosfat. Kedua bentuk ini misalnya terdapat dalam bentuk P dan K metafosfat. Tanaman juga menyerap P dalam bentuk fosfat organic, yaitu asam nukleat dan phytin. Kedua bentuk senyawa ini terbentuk melalui proses degradasi da dekomposisi bahan organik yang langsung diserap oleh tanaman (Anonim, 2010).
 
Tanah Alfisol memiliki pH yang berubah dengan meningkatnya kedalaman dengan cenderung lebih tinggi pada bagian bawah profil dan pada sejumlah bahan-bahan glacial sampai ke suatu zona karbonat bebas dengan pH 8,0 atau lebih tinggi. Hal ini menyebabkan berubahnya mobilitas elektroporetik koloid-koloid hasil pelapukan. Koloid ini akan bergerak lambat pada pH yang lebih tinggi dibanding di bagian atas horizon B yang secara umum mempunyai pH sangat rendah (Lopulisa, 2004)
 
Pengaruh Ketersediaan Posfor
  
Fosfor secara sederhana disebut sebagai P2O5 yang diekstraksikan atau larut dalam air dan asam sitrat sehingga kemudian berpengaruh terhadap banyak hal antara lain berhubungan dengan pH  tanah, adanya Al, Fe, dan Ca larut, serta bahan organik dalam tanah. Berikut kriteria kriteria P2O5 dalam tanah (Hakim, dkk., 1986) :
 
Faktor – faktor yang mempengaruhi ketersedfiaan fosfor diantaranya pH tanah, besi dan aluminium yang dapat larut, terdapatnya mineral yang mengandung besi, aluminium dan mangan, kalsium tersedia dan mineral kalsium, jumlah dekomposisi bahan organic dan kegiatan mikroorganisme (Buckman dan Brady, 1982)
 
Fosfor memiliki peranan penting dalam pertumbuhan tanaman karena tidak semua fosfor dalam tanah tersedia untuk tanaman. Dalam hal ini unsure fosfor sangat bergantung pada sifat dan cirri tanah serta pengelolaan tanah itu sendiri oleh manusia. Disamping itu pertambahan fosfor kedalam tanah tidak terjadi dengan pengikatan biokimia sepertihalnya nitrogen, tetapi hanya bersumber dari deposit batuan dan mineral yang mengandung fosfor di dalam tanah. Oleh karena itu kadar fosfor tanah juga ditentukan oleh banyak atau sedikitnya cadangan mineral yang mengandung fosfor dan tingkat pelapukannya (Tan, 1991).

 Hubungan P Terhadap Kesuburan Tanah    

Unsur P diambil tanaman dalam bentuk ion orthofosfat primer dan sekunder (H2PO4- atau HPO4-). Bentuk P  lain yang dapat diserap tanaman adalah pirofosfat  dan metafosfat, dan P-organik hasil dekomposisi bahan organic seperti fosfolipid, asam nukleat dan  phytin (Sarief, 1986).
 
Mikroorganisme sangat memiliki peran penting dalam terciptanya fosfor. Senyawa P organik diubah dan dimeneralisasi menjadi senyawa organik. Dari sifat unsur P sebagai bahan organik maka unsur ini memiliki peranan uang sangat essensial dalam kesuburan tanah dimana asupan nutrisi dari bahan organik sangan membentu menaikkan kadar unsur hara tanah dalam mencapai intensitas kesuburan yang optimal (Buckman dan Brady, 1982).
 
Kebanyakan pupuk P berbentuk ortofosfat (PO4-3),bentuk lainnya yang lebih jarang adalah metafosfat (PO3-) dan pirofosfat (P2O7 -4).Kedua bentuk yang terakhir akan berubah menjadi ortofosfat,apabila mereka diberikan kedalam tanah.Dua jenis pupuk P yang sering digunakan  adalah TSP (Superfosfat Tunggal) dan SP-36 (Superfosfat 36).Ca(H2PO4)2 . H2O dan (NH4)2HPO4 sendiri sebenarnya mempunyai kelarutan di dalam air yang cukup tinggi.Tetapi,oleh karena kapasitas fiksasi tanah jauh lebih besar,jarak yang ditempuh oleh difusi fosfor,sebelum akhirnya mereka mengendap,hanya beberapa millimeter saja.Pemupukan fosfor yang berulang-ulang jelas mengakibatkan penyebab heterogen.Pengolahan tanah yang sifatnya mekanislah yang dapat membuat mereka merata di dalam tanah (Indranada,H.K,1994)




Alat :
           Gelas piala 100 ml
          
           Spatula

           Neraca
          
           Kaki tiga
          
           Corong

           Pengaduk
          
           Pipet tetes
         
           Cawan porselin
 
           Tanur
          
           Eksikator
    
Bahan :
          
          Pupuk TSP
          
          Aquadest
           
          NH4Cl 2 M
           
          NH4OH
           
          HCl

Cara kerja :

- Ditimbang 1 gram contoh ke dalam gelas piala,dibubuhi air suling ,dipanaskan,disaring,endpan dicuci dengan 3 x 10 ml air suling panas

-Filtrat ditampung lalu dibubuhi 10 ml NH4Cl 2 M dan 10 ml campuran magnesia

-Apabila menjadi keruh ditambah HCl (1 : 1 ) hingga larut

-Dibubuhi indikator PP,diendapkan dengan NH4OH ( 1 : 10 ) berlebih

- Endapan diaging dalam es lalu disaring dan dicuci dengan NH4OH ( 1 : 20 ) samapi bebas klorida

-Endapan dikeringkan,dipijarkan dan ditimbang sampai bobot tetap

-Dihitung kadar P2O5 yang larut dalam air


Pengamatan :

Bobot contoh                               : 1.0013 gram

Bobot cawan kosong                    : 27.3879 gram

Bobot cawan setelah dipijarkan : 27.7756 gram

Bobot abu                                      : 0.3877 gram  


Perhitungan :

Kadar P2O5 = Mr P2O5/Mr Mg2P2O5  x bobot abu x 100 %
                                         bobot contoh


                    = 142 / 222 x 0.3877  x 100 %
                              1.0013


                   =   0.6396    x 0.3877    100%
                         1.0013  

                   =    24.76          %




Kesimpulan :
                  
                  Dari hasil pengamatan dan perhitungan dapat disimpulkan bahwa kadar P2O5 yang larut dalam air adalah 24.76 %



 Daftar pustaka :

http://chylenzobryn.blogspot.com/2011/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html





          

Penetapan Kadar Asam Bebas Pada Pupuk ZA

Nama                        : Fitri Rahmawati

NIS                            : 114651

Kelas/Kelompok      : 3C / C1.3

Tanggal mulai           : 10 Februari 2014

Tanggal selesai          : 10 Februar 2014

Judul penetapan       : Kadar asam bebas pada pupuk  ZA

Tujuan penetapan    : Untuk mengetahui kadar asam bebas  pada pupuk ZA

Dasar prinsip             :Keasaman bebas dapat ditentukan dengan cara titrasi langsung dengan larutan NaOH 0.1 N dengan indikator SM

Landasan Teori :


Pengertian pupuk Za
 
Pupuk Za adalah pupuk kimia buatan yang dirancang untuk memberi tambahan haranitrogen dan belerang bagi tanaman. Nama Za adalah singkatan dari istilah bahasa Belandazwavelzure ammoniak’, yang berarti Ammonium Sulfat (NH4SO4).

 
Ammonium Sulfat bila dalam keadaan murni berwarna putih garam dengan bentuk kristal. Wujud pupuk ini juga berbentuk butiran kristal mirip garam dapur dan terasa asin di lidah. Pupuk ini bersifat higroskopis (mudah menyerap air) walaupun tidak sekuat pupuk Urea. Namun dalam perdagangannya, Ammonium Sulfat berwarna putih dan tergantung pada bahan pencampur yang terkandung didalamnya seperti kelabu, kemerah-merahan, kekunung-kuningan, biru tua atau bahkan kadang berwarna semu Ammonium Sulfat karena adanya kandungan H2SO4 bebas, garam-garam mineral dan uap air.

 
Karena ion Sulfat larut secara kuat, sedangkan ion amonium lebih lemah, pupuk ini berpotensi menurunkan pH tanah yang terkena aplikasinya. Sifat ini perlu diperhatikan dalam penyimpanan dan pemakaiannya.

 
Reaksi kerja pupuk Za agak lambat sehingga cocok untuk pupuk dasar. Sifat reksinya asam, sehingga tidak disarankan untuk tanah ber-pH rendah. Selain itu, pupuk ini sangat baik untuk sumber Sulfur. Lebih disarankan dipakai didaerah panas.Pupuk Za yang diperdagangkan dalam bentuk kristal, umumnya berwarna putih, tapi ada juga yang berwarna abu-abu, biru kabuan dan kuning, tergantung kepada pembuatannya.

 
Ammonium sulfat merupakan jenis pupuk nitrogen yang paling sering dipakai dalam perdagangan karena hidrolisa ion NH4+ ini sangat dibutuhkan oleh pertumbuhan tanaman.

 
Banyak proses yang digunakan dalam produksi Ammonium Sulfat, penggolongannya tersebut berdasarkan atas bahan baku yang digunakan, proses-proses tersebut diantaranya:

 
a.       Proses yang menggunakan bahan baku (by product) dari pembuangan gas Kokas.

b.      Proses konversi Kalsium Sulfat alam (gibs) atau Kalsium Sulfat by produk(yang diambil dari pabrik asam Phosphate).

c.       Proses dengan reaktan murni, seperti Ammonia yang diperoleh dari Ammonia plant dan Asam Sulfat dari pross kontak. Pada proses dengan reaktan murni ini, ada bermacam-macam prosesnya.


Proses dasar cyclenya sama tetapi untuk menyatukan perbedaan secara teknis diperlukan suatu proses penyempurnaan. Yaitu dengan adanya proses netralisasi antara Ammonia dan Asam Sulfat lalu terjadi kristalisasi dengan tekanan vakum. Netralisasi akan terjadi pada temperature yang lebih rendah dibandingkan bila operasi dilangsungkan pada tekanan atmosphere.

 
a.      Kandungan pupuk Za

 Pupuk ZA mengandung belerang 24 % dan nitrogen 21 %.Kandungan nitrogennya hanya separuh dari Urea, sehingga biasanya pemberiannya dimaksudkan sebagai sumber pemasok hara belerang pada tanah-tanah yang miskin unsur ini.Terdiri dari senyawa Sulfur dalam bentuk Sulfat yang mudah diserap dan Nitrogen dalam bentuk amoniumyang mudah larut dan diserap tanaman.

 
b.      Spesifikasi dari Pupuk Za (SNI 02-1760-2005)

Menurut (SNI 02-1760-2005) pupuk Za memiliki spesifikasi sebagai berikut:

Ø  Nitrogen minimal 20,8%

Ø  Belerang minimal 23,8%

Ø  Kadar air maksimal 1%

Ø  Kadar Asam Bebas sebagai H2SO4 maksimal 0,1%

Ø  Bentuk kristal

Ø  Warna putih

 
c.       Sifat dan keunggulan pupuk Za (SNI 02-1760-2005)

  • Tidak higroskopis
  • Mudah larut dalam air
  • Digunakan sebagai pupuk dasar dan susulan
  • Senyawa kimianya stabil sehingga tahan disimpan dalam waktu lama
  • Dapat dicampur dengan pupuk lain
  • Aman digunakan untuk semua jenis tanaman
  • Meningkatkan produksi dan kualitas panen
  • Menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama, penyakit dan kekeringan
  • Memperbaiki rasa dan warna hasil panen



d.      Cara Penggunaan Pupuk Za

  • Pupuk ZA sangat dianjurkan sebagai pupuk dasar dan pupuk susulan untuk semua jenis tanaman. (Unsur hara Belerang dibutuhkan tanaman sejak awal pertumbuhan)
  • Pupuk ZA dapat dicampur dengan pupuk yang lain.
 

Alat  :
         
             Erlenmeyer
          
             Spatula

             Neraca

             Pipet tetes
         
             Buret

             Statif


Bahan :
          
           Pupuk ZA
         
           Indikator SM
          
           Aquadest

           NaOH 0.1 N

           Kertas pH

Cara Kerja  :

-Ditimbang 10 gram contoh npupuk dalam erlenmeyer

-Dibubuhi penunjuk SM dan H2O pH 5,4,dihomogenkan

-Dititar dengan NaOH 0.1 N sampai pH larutan menjadi 5,4 (sindur)

-Dihitung kadar asam bebas
 

Pengamatan :

Pada penetapan ini tidak terdapat asam bebas dalam pupuk ZA karena pada saat dititar tidak terjadi perubahan warna

Perhitungan  :

Kadar asam bebas = V.NaOH  x N.NaOH  x Bst H2SO4  x 100 %
                                               mg contoh

Kesimpulan :
                    Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa kadar asam bebas dalam pupuk ZA tidak ada karena tidak terjadi perubahan warna pada saat dititar

Daftar Pustaka :

http://feronikafajriyanti.blogspot.com/2012/05/pupuk-za.html



 

Penetapan Kadar Air Pada Pupuk ZA

Nama                              : Fitri Rahmawati 

NIS                                  : 114651

Kelas/kelompok      : 3C / C1.3

Tanggal mulai          : 10 Februari 2014

Tanggal selesai        : 10 Februari 2014 

Judul penetapan     : Kadar air pada pupuk ZA

Tujuan penetapan  : Untuk mengetahui kadar air pada pupuk ZA

Dasar prinsip           : Sampel dipanaskan secara langsung di dalam oven pada suhu 105 derajat C  bobot yang hilang selama pemanasan merupakan jumlah air yang terkandung dalam pupuk 


Landasan teori : 


TENTANG PUPUK ZA

              Pupuk ZA adalah pupuk kimia buatan yang dirancang untuk memberi tambahan hara nitrogen bagi tanaman. Pupuk ZA mudah menyerap air, karena ion sulfat sangat mudah larut dalam air sedangkan ion amonium lebih lemah, pupuk ini berpotensi menurunkan pH tanah yang terkena aplikasinya. Pupuk ZA mengandung belerang 24% (dalam bentuk sulfat) dan nitrogen 21% (dalam bentuk amonium).


                  Pupuk ZA Memperbaiki kualitas dan meningkatkan produksi serta nilai gizi hasil panen dan pakan ternak karena peningkatan kadar protein pati, padi, gula, lemak, vitamin, dll. Memperbaiki rasa dan warna hasil panen. Tanaman lebih sehat dan lebih tahan terhadap gangguan lingkungan (hama, penyakit, kekeringan) Kandungan nitrogennya hanya separuh dari urea, sehingga biasanya pemberiannya dimaksudkan sebagai sumber pemasok hara belerang pada tanah-tanah yang miskin unsur ini, maka Pupuk ZA merupakan pilihan terbaik untuk memenuhi kebutuhan unsur hara Belerang.
 
a. Dampak kekurangan unsur hara Belerang pada tanaman :
  1. Produksi protein tanaman menurun, pertumbuhan sel tanaman kurang aktif.
  2. Terjadi penimbunana amida bebas dan asam amino sampai batas yang berbahaya bagi tanaman, terjadi kerusakan aktifitas fisiologis dan mudah tererang hama dan   penyakit.
  3. Produksi butir hijau daun menurun, proses asimilasi dan sintesis karbohidrat terlambat, tanaman mengalami klorosis / kekuningan, dan hasil panen rendah.
  4. Tanaman tumbuh kerdil, kurus dan panjang, juga pertumbuhan dan kematangan terlambat, terutama pada tanaman biji-bijian.
  5. Buah-buahan tidak matang sempurna dan warnanya menjadi hijau terang.
  6. Produksi protein tanaman menurun, pertumbuhan sel tanaman kurang aktif.
  7. Terjadi penimbunan amida bebas dan asam amino sampai batas yang berbahaya bagi tanaman.
  8. Terjadi kerusakan aktivitas fisiologis dan mudah terserang hama penyakit.
  9. Produksi butir daun hijau menurun, proses asimilasi dan sintesis karbohidrat terlambat, tanaman mengalami klorosis/kekuningan dan hasil panen rendah.
b. Keunggulan Pupuk ZA :
  1. Mudah penangannya dan ekonomis.
  2. Tidak menyerap banyak air.
  3. Digunakan sebagai pupuk dasar dan susulan.
  4. Senyawa kimianya stabil sehingga tahan disimpan dalam waktu lama.
  5. Dapat dicampur dengan pupuk lain, serta aman digunakan untuk semua jenis tanaman.
c. PUPUK ZA (SNI 02-1760-2005) :
  1. Nitrogen minimal 20,8%
  2. belerang minimal 23,8%
  3. Kadar air maksimal 1%
  4. Kadar Asam Bebas sebagai H2SO4 maksimal 0,1%
  5. Bentuk kristal
  6. Warna putih
  7. Warna orange untuk ZA bersubsidi
  8. Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan isi 50 kg
d. Sifat dan keunggulan pupuk ZA :
  1. Tidak higroskopis
  2. Mudah larut dalam air
  3. Digunakan sebagai pupuk dasar dan susulan
  4. Senyawa kimianya stabil sehingga tahan disimpan dalam waktu lama
  5. Dapat dicampur dengan pupuk lain
  6. Aman digunakan untuk semua jenis tanaman
  7. Meningkatkan produksi dan kualitas panen
  8. Menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama, penyakit dan kekeringan
  9. Memperbaiki rasa dan warna hasil panen


Alat  : 
         
         Cawan porselin
          
         Spatula

         Eksikator
          
          Oven

          Tanur

          Gegep

Bahan :
         
           Pupuk ZA


Cara kerja :

-Memijarkan cawan ditanur,dinginkan dalam eksikator 

-Menimbang bobot cawan kosong 

-Menimbang contoh 2 gram

-Memasukkan dalam oven 

-Mendinginkan dalam eksikator

-Menimbang bobot cawan yang sudah didinginkan


Pengamatan :

Bobot cawan kosong                      : 21.7766

Bobot contoh                                  :   2.0027

Bobot cawan kosong + contoh  : 23.7793

Bobot cawan setelah dipanaskan     : 23.7623


Perhitungan :

Kadar air =      bobot hilang       x   100 %
                       bobot contoh

                =    23.7793  gram  -   23.7623 gram   x   100 % 
                                       2.0027  gram

                =      0.017       x     100  %

                       2.0027

                =      0.84 %



Kesimpulan : 

                  Dari hasil pengamatan dan perhitungan dapat  disimpulkan bahwa kadar air pada pupuk ZA adalah 0.84 %


Daftar Pustaka :
        
: http://www.petrokimia-gresik.com