Kamis, 21 November 2013

Penetapan Kadar Karbohidrat Dalam Sampel mie

Nama                        : Fitri Rahmawati

NIS                            : 114651

Kelas                         : 3C

Kelompok                 : C1.3

Tanggal mulai          : 04 November 2013

Tanggal selesai        : 04 November 2013

Judul penetapan     : Kadar karbohidrat dalam sampel mie

Tujuan penetapan  : Untuk mengetahui kadar karbohidrat dalam sampel mie

Dasar prinsip          : Prinsip kerja kedua cara ini adalah hidrolisis pati oleh asam menjadi gula pereduksi.Pada penetapan  cara luff,dipakai pereduksi garam Cu kompleks,dimana glukosa yang bersifat pereduksi akan mereduksi Cu 2+ menjadi Cu + atau CuO direduksi menjadi Cu2O yang berwarna merah bata.Kemudian kelebihan CuO ditetapkan dengan cara iodometri.Dengan menetapkan blanko,maka volume(ml) tio yang dibutuhkan untuk menitar kelebihan Cu2+ dapat diketahui.Selisih volume tio blanko-sample setara dengan jumlah mg glukosa yang terdapat dalam sample

Reaksi                        :

                                     (C6H10O5)n  + n H2O  -> n C6H12O6
                                     
                                      C6H12O6    +    2 CuO   -> CuO + C5H11O5-COOH

                              sisa CuO  +  2KIN + H2SO4 -> CuI2 + K2SO4 + H2O

                                                                      CuI2  -> CuI2 + I2

                                                   I2 + 2 Na2S2O3 -> 2NaI + Na2S4O6

 
Landasan teori       :


K A R B O H I D R A T

Karbohidrat adalah golongan senyawa organic yang terdiri atas unsure karbon,hydrogen dan oksigen. Pada umumnya karbohidrat memenuhi rumus empiric Cn(H2O)m dan itulah sebabnya golongan senyawa ini disebut karbohidrat yang berarti hidrat (karbon)/(hidrat arang). Karbohidrat adalah suatu polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton, atau senyawa-senyawa yang dapat terhidrolisis menghasilkan senyawa seperti itu. Satu contoh Polihidroksi Aldehid ialah Glukosa, dan contoh Keton ialah Fruktosa.

KLASIFIKASI KARBOHIDRAT
 

Berdasarkan reaksi hidrolisisnya, karbohidrat dibedakan atas :
 

Monosakarida
Monosakarida ialah karbohidrat yang paling sederhana, tidak dapat lagi di hidrolisis menjadi karbohidrat yang lebih sederhana.
 

Oligosakarida
Oligosakarida ialah karbohidrat yang pada hidrolisis menghasilkan beberapa (2-10) molekul monosakarida. Yang terpenting dari golongan ini adalah disakarida yang dapat menghasilkan 2 molekul monosakarida.
 

Polisakarida
Polisakarida ialah karbohidrat yang dapat di hidrolisis membentuk banyak (>10) molekul monosakarida.

Monosakarida
 

Berdasarkan jenis gugus fungsinya, monosakarida dibedakan atas Aldosa dan Ketosa. 

Aldosa ialah monosakarida yang mengandung gugus aldehid, sedangkan Ketosa ialah monosakarida yang mengandung gugus keton. Glukisa,galaktosa,manosa dan ribose tergolong Aldosa, sedangkan fruktosa tergolong Ketosa.
 

Reaksi-reaksi Monosakarida :
Reaksi Oksidasi
Reaksi Mutarotasi
Reaksi Reduksi
Reaksi Pembentukan Ester.

Disakarida

 

Disakarida terbentuk dari kondensasi dua molekul monosakarida, masing-masing menggunakan gugus OH untuk membentuk jembatan oksigen dan membebaskan satu molekul air. Karena dalam molekul monosakarida terdapat banyak gugus OH maka pembentukan dapat terjadi menurut berbagai cara. Disakarida terpenting ialah Sukrosa(gula Tebu), maltosa(gula Malt) dan laktosa(gula Susu).
 

Polisakarida
Suatu sakarida yang setiap molekulnya terdiri dari ratusan bahkan ribuan monosakarida, merupakan hasil fotosintesa pada tanaman.
6CO2 + 5n.H2O (C6H10O5)n.
 

Dari system ikatan monosakaridanya mengakibatkan adanya polisakarida yang dapat dicerna oleh lambung, yaitu pati atau karbohidrat, dan polisakarida yang tidak dapat dicerna oleh lambung yaitu selulosa atau serat kasar.
 

Karbohidrat ada yang bersifat pereduksi dan ada yang bersifat non pereduksi. Kedua sofat ini di karenakan adanya gugusan aldehid(pereduksi) dan gugusan Keton(non pereduksi). Ada 2 macam penetapan karbohidrat, yaitu :
Cara Titrasi (cara Luff)
Cara Spektrofotometri

Prinsip kerja kedua cara ini adalah hidrolisis pati oleh asam menjadi gula pereduksi. Pada penetapan cara luff dipakai pereduksi garam Cu kompleks, dimana glukosa yang bersifat pereduksi akan mereduksi Cu2+ menjadi Cu+ atau CuO direduksi menjadi Cu2Oyang berwarna merah bata. Kemudian kelebihan Cu2O ditetapkan dengan cara iodometri. Dengan menetapkan blanko, maka ml tio yang dibutuhkan untuk menitar Cu2+ dapat diketahui


Alat :

Erlenmeyer 300ml

Pipet volume 25ml

Buret asan 50ml

Erlenmeyer asah 300ml

Pendingin tegak

Penangas air

Gelas ukur 100ml

Pipet Volume 10ml

Labu ukur 250ml

corong

Bahan :

Mie Instan (sampel)

H2SO4 1,25%

H2SO4 25%

NaOH 3,25%

Indicator PP

KI 30%

Tio 0,1 N

Aquadest

Larutan Luff

Cara     kerja     :

  1. Ditimbang 3 g sampel mie instan ke dalam Erlenmeyer 300ml

  2. Ditambahkan 25ml H2SO4 1,25%

  3. Erlenmeyer dihubungkan dengan pendingin tegak

  4. Di didihkan diatas penangas air selama ±1,5-2 jam

  5. Di dinginkan dan dimasukkan seluruhnya kedalam labu ukur 250ml

  6. Dinetralkan dengan NaOh 3,25% menggunakan indicator PP kemudian di tepatkan sampai tanda garis dan di saring

  7. Di pipet 10ml hasil saringan, kemudian dimasukkan kedalam Erlenmeyer asah, ditambahkan 25mllarutan luff dan 15nm aquadest

  8. Dididihkan memakai pendingin tegak selama 10menit

  9. Larutan didinginkan dan ditambahkan 10ml KI 30% dan 25ml H2SO4 25% melalui dinding Erlenmeyer

  10. Dititar dengan larutan Tio 0,1N hingga titik akhir, sebagai penunjuk digunakan larutan kanji

  11. Blanko di tetapkan seperti diatas.

 

Pengamatan           :

Bobot sampel                       : 3,0054 gram

Volume titrasi Blanko   : 22,90 ml

Volume titrasi Sampel  : 15,70 ml

Normalitas Tio                : 0,0922 N

 

Perhitungan        :

I.    Vt = Vt blanko -Vt sampel

            = 22,90 ml - 15,7o ml

            = 7,2 ml


II.Konversi mg glukosa menurut luff/ml dalam 0,1000 N

             7,20 ml = 7 =17,2 mg

                    0,20 ml = 0,20 ml x 2,6 mg = 0,52 

                                   =  17,22 mg x 0,0922

                                                   0,1

                                  = 16,33 mg

 

III.Kadar karbohidarat = mg glukosa x fp     x 100 %

                                                    mg sampel

                                         = 16,33 mg x 25o/100 x 100 %

                                                            3005,4 

                                         = 0,1358 x 100%

                                         = 13,58 %



Kesimpulan              :  

           Dari hasil pengamatan dan perhitungan dapat disimpulkan bahwa kadar karbohidrat dalam sampel mie 13,58 %

 

 

Daftar pustaka    :

http://rismayantichemicalanalyst.blogspot.com/2011/07/kadar-karbohidrat-dalam-sampel-mie.html

 

 



  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar