Kelas/NIS : 3C/114651
Kelompok : C1.3
Tanggal mulai : 21 Oktober 2013
Tanggal selesai : 21 Oktober 2013
Judul penetapan : Bilangan peroksida dalam sampel minyak goreng
Tujuan penetapan: untuk mengetahui bilangan peroksida dalam sampel minyak goreng
Dasar prinsip : Bilangan peroksida sebagai jumlah asam lemak teroksidasi ditentukan berdasarkan jumlah iodin(I2) yang terbentuk dari reaksi peroksida dalam minyak ion iodin(I2) yang sebanding dengan kadar peroksida sampel
Reaksi :
R-OOH + 2KI + H20 -> R-OH + I2 + 2KOH
I2 + 2Na2S2O3 -> 2NaI + Na2S406
Landasan teori :
Angka
Peroksida
Bilangan peroksida
adalah indeks jumlah lemak atau minyak yang telah mengalami oksidasi Angka peroksida sangat penting untuk identifikasi
tingkat oksidasi minyak. Minyak yang mengandung asam- asam lemak tidak jenuh dapat
teroksidasi oleh oksigen yang menghasilkan suatu senyawa peroksida. Cara yang sering
digunakan untuk menentukan angka peroksida adalah dengan metoda titrasi
iodometri. Penentuan besarnya angka peroksida dilakukan dengan titrasi
iodometri
Salah satu parameter penurunan mutu minyak goreng
adalah bilangan peroksida
Pengukuran angka peroksida pada dasarnya adalah mengukur kadar peroksida
dan hidroperoksida yang terbentuk pada tahap awal reaksi oksidasi lemak.
Bilangan peroksida yang tinggi mengindikasikan lemak atau minyak sudah
mengalami oksidasi, namun pada angka yang lebih rendah bukan selalu berarti
menunjukkan kondisi oksidasi yang masih dini. Angka peroksida rendah bisa
disebabkan laju pembentukan peroksida baru lebih kecil dibandingkan dengan laju
degradasinya menjadi senyawa lain, mengingat kadar peroksida cepat mengalami
degradasi dan bereaksi dengan zat lain Oksidasi lemak oleh oksigen terjadi
secara spontan jika bahan berlemak dibiarkan kontak dengan udara, sedangkan kecepatan
proses oksidasinya tergantung pada tipe lemak dan kondisi penyimpanan. Minyak
curah terdistribusi tanpa kemasan, paparan oksigen dan cahaya pada minyak curah
lebih besar dibanding dengan minyak kemasan. Paparan oksigen, cahaya, dan suhu
tinggi merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi oksidasi. Penggunaan suhu
tinggi selama penggorengan memacu terjadinya oksidasi minyak. Kecepatan
oksidasi lemak akan bertambah dengan kenaikan suhu dan berkurang pada suhu
rendah.
Peroksida terbentuk pada tahap inisiasi oksidasi, pada
tahap ini hidrogen diambil dari senyawa oleofin menghasikan radikal bebas.
Keberadaan cahaya dan logam berperan dalam proses pengambilan hidrogen
tersebut. Radikal bebas yang terbentuk
bereaksi dengan oksigen membentuk radikal peroksi, selanjutnya dapat mengambil
hidrogen dari molekul tak jenuh lain menghasilkan peroksida dan radikal bebas
yang baru
Peroksida dapat mempercepat proses timbulnya bau tengik dan flavor yang
tidak dikehendaki dalam bahan pangan. Jika jumlah peroksida lebih dari 100 meq
peroksid/kg minyak akan bersifat sangat beracun dan mempunyai bau yang tidak
enak. Kenaikan bilangan peroksida merupakan indikator bahwa minyak akan berbau
tengik
Alat : - Neraca Digital
-
Erlenmeyer asah 250 ml
-
Sendok zat
- Labu
semprot
-
Pipet volum 25 ml
-
Gelas piala
-
Gelas ukur
-
Buret
-
Pipet tetes
Bahan : - Contoh (
minyak goreng )
- KI
(s)
-
Larutan bilangan peroksida
-
Aquadest
-
Larutan tio 0,02 N
-
Indikator amilum
Cara Kerja :
Ditimbang secara teliti 5 gram contoh ke dalam erlenmeyer
asah 250 ml
Ditimbang KI 1 gram
Ditambahkan 25 ml larutan bilangan peroksida ( campuran
CH3COOH : CH5OH : CHCl3 = 100 : 125 : 275 )
Dihomogenkan dan didamkan di tempat gelap +/- 30 menit
Ditambahkan 50 ml air bebas oksigen
Dititar dengan tio 0,02 N ( indikator amilum )
Dibandingkan terhadap larutan blanko.
Pengamatan :
Volume titrasi sampel
: 17,80 ml
Volume titrasi blanko : 1,0 ml
Bobot sampel : 10,0246 g Perhitungan :
Bilangan peroksida =(a-b)ml x Ntio x 8
gram sampel
=(17-1.0)ml x 0.0191 mmol.eq/ml x 8
10.0246 gram
= 16 ml x 0.0191 mmol.eq/ml x 8
10.0246 gram
= 2.4448 mmol/eq
10.0246 gram
= 0.2438 mol eq/kg
= 243.8 mol eq/kg
Kesimpulan :
Dari hasil pengamatan diatas dapat disimpulkan bahwa bilangan peroksida dalam sampel minyak goreng adalah 243.8 mol eq/kg
Refrensi
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/analisis%20lipid.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar